BUDIDAYA TANAMAN PADI YANG BAIK

Pusatpupukorganik.com Padi merupakan makanan pokok diberbagai belahan dunia terutama diindonesia. wilayah - wilayah diindonesia yang cocok untuk budidaya tanaman padi yang beriklim hangat, curah hujan tinggi dan biaya kerja  pengolahanpun murah, Untuk meningkatkan produksi tanama padi PT NATURAL NUSANTARA membantu tercapainya ketahanan pangan nasional antara lain pada budidaya tanaman padi melalui aspek 3 K ( Kualitas, Kuantitas, Kalestarian ).
www.pusatpupukorganik.com


A. SYARAT TUMBUH

Padi dapat tumbuh diketinggian 0 - 1500 mdpl dengan temperatur 19 - 270 C. Memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin juga berpengaruh terhadap penyerbukan dan pembuahan padi. Menghendaki tanah lumpur yang ubur dengan ketebalan 18 -22 cm dan pH tanah 4 - 7.

1. Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan  1,5 - 3 kg benih padi, jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50 - 60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah : 3 : 100, atau 1000 m2 sawah :3,5 m2 pembibitan.

2. Perendaman Benih
Benih direndam dengan air yang sudah di beri POC NASA, dosis 2 cc/lt air selama 6 - 12 jam. tiriskan dan masukkan kekarung. benih padi yang mengembang dibuang, langkah selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam dalam tanah selama 1 - 2 malam hingga benih berkecambah serentak.
www.pusatpupukorganik.com


3. Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian
Penyemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 -  5 cm. Setelah bibit berumur 7 - 10 hari dan 14 - 18 hari, dilakukan  penyemprotan dengan POC NASA dengan dosis 2 tutup / tangki.

4. Pemindahan Benih
Bibit yang sudah siap dipindahtanamkan kesawah pada umur 21 - 40 hari, berdaun  5 - 7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.

5. Pemupukan
Dosis pupuk sesuai dengan hasil panen yang diinginkan. Semua pupuk makro dicampur dan disebarkan merata kelahan sesui dosis. khusus penggunaan HORMONIK bisa dicampurkan dengan POC NASA kemudian disemprotkan ( 5-6 tutup POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK / tangki ). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit serta kondisi cuaca.
PERTANIAN, PETERNAKAN



BERIKUT PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPERNASA

WAKTU APLIKASI
 Jenis Pupuk   
Olahan Tanah kg 
 14 hari ( kg )
 30 hari ( kg )
 45 hari ( kg )  
  60 hari ( kg )
 Urea               
 36,5  
 9
 9
 9
 9
 ZA
 3,5
 1
 1
 1
 1
 SP-36
 6,5
 1,5
 1,5
1,5 
 1,5
 KCL
 20
 5
 5
 5
 5
 DOLOMIT
 13
 3
 3
 3
 3
 SUPERNASA
 2 botol
 2 botol
 -
 -
 -
                      
Catatan : Dosis produksi padi 1,2 - 1,7 ton /1000 m2 gabah kering panen.

Waktu aplikasi
 Jenis pupuk
  Olahan Tanah kg
 10 - 14 hari kg 
 25 - 28 hari kg
  42 - 45 hari kg
 Urea
 12
 6
 6
 6
 SP-36
 10
 50
 -
 -
 KCL
 -
 -
 7
 8
 SUPERNASA
1 botol siramkan
 5
 5
 -
 -
  POC NASA
1botol semprot
 -
 5 ttp/tgk semprot
 5 ttp/tgk semprot
 5 ttp/tgk semprot
                       
Catatan : Produksi padi0,8 - 1,1 ton/ 1000 m2 Gabah kering panen

Waktu Aplikasi
 Jenis Pupuk
 Olahan Tanah kg
 10 - 14 hari kg
 25 - 28 hari kg
 42 - 45 hari kg
 Urea 
 10
 4,5
 4
 SP-36
 11,5
 -
 -
 KCL
 -
 -
 5
 6,5
 POC NASA
 20-40 ttp (siram)
 4-8 ttp/tgk (semprot)
-8 ttp/tgk (semprot)
 4-8 ttp/tgk (semprot)
 HORMONIK
NASA
 -
 -
 1 ttp/tgk campur  NASA
 1ttp/tgk campur NASA

Catatan : Dosis produksi padi 0,8 - 1,1 ton / 1000 m2 gabah kering panen

Cara Penggunaan SUPER NASA dan POC NASA :
  1. Pemberian SUPERNASA dengan cara dilarutkan dalam air secukupnya kemudian disiramkan ( hanya disiramkan )
  2. jika dengan POC NASA dicampur air secukupnya bisa disiramkan atau disemprotkan
  3. Khusus SP_36 bisa dilarutkan dengan SUPERNASA atau POC NASA sedang pupuk makro lainnya disebar secara merata
budidaya tanaman padi yang baik

6. Pengolahan lahan ringan
Dilakukan pada umur 20 Hst, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen

7. Penyiangan
Penyiangan rumput - rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok dilakukan3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55

8. Pengairan
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembuangan dan masa bunting, sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fasesebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dab fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji

BUDIDAYA TANAMAN PADI YANG BAIK

D. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT
  •  Hama Putih ( Nymphula depunctalis )
Gejala : menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik - titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi.
Pengendalian :
( 1 ) Pengaturan air yang baik, penggunaan bibit yang sehat, melepaskan musuh alami,  menggugurkan tabung daun
( 2 ) Menggunakan BVR atau Pestona

  • Thrips ( Thrips oryzae )
Gejala : daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi
Pengendalian : BVR atau Pestona

  • Wereng Penyerang batang padi
Wereng pada padi coklat ( Nilaparvata Lugens ), Wereng padi berpunggung putih ( sogatella Furcifera ) dan Wereng penyerang daun padi : wereng padi hijau ( Nephotettix apicalis dan N.impicticep ). Merusak dengan cara menghisap  cairan batang padi dan dapat mengeluarkan virus.
Gejala : Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman padi yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian : ( 1 ) Bertanam padi serentak, menggunakan varietas  tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba - laba, kepinding dan kumbang lebah, ( 2 ) Penyemprotan BVR.

  • Walang sangit ( Leptocoriza acuta )
 Menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala : buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak, Pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik - bintik hitam.
Pengendalian : ( 1 ) Bertanam serempak, peningkatan kebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba - laba. ( 2 ) Penyemprotan BVR dan PESTONA.

  • Kepik hijau ( Nezara viridula )
Menyerang batang dan buah padi.
Gejala : Pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Pengendalian : Mengumpulkan dan Memusnahkan telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA.

  • Penggerak Batang Padi
Terdiri atas : penggerak batang padi putih ( Tryporhyza innotata  ), kuning ( T. Incertulas ), bergaris (Chilo supessalis ) dan merah jambu ( sesamia inferens ). meyerang batang dan pelepah daun.
Gejala : Pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama " sundep " dan pada tanaman bunting ( pengisian biji ) disebut " beluk ".
Pengendalian : ( 1 ) Menggunakan varietas  tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, Membakar jerami. ( 2 ) Menggunakan BVR atau PESTONA.

  • Hama Tikus ( Rattus argentiventer ).
Menyerang batang muda ( 1-2 bulan ) dan buah.
Gejala :adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman.

Pengendalian : Pergiliran tanaman, tanaman serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu. Penyemprotan tumbukan cabai dan 5-6 tutup PESTONA / tangki.

  • Burung
Meyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan.
Penegendalian : mengusir dengan bunyi - bunyian atau orang - orangan sawah.

  •  Penyakit Bercak Daun Coklat
Penyebab : jamur helmintosporium oryzae.
Gejala : Menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit baru berkecambah. biji bercak - barcak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecammbah mati.
Pengendalian : ( 1 ) merendam benih diair hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi yang tahan terhadap penyakit ini.

  • Kresek Blast
Penyebab : Jamur pyricularia oryzae
Gejala : Menyerang jamur, buku pada malai dan ujung tangkai malai, Daun gelang buku, tangkai malai dan cabang didekat pangkal malai membusuk, pemasakan makanan malai terhambat dan butiran padi menjadi hampa ( tidak berisi ).
Pengendalian : ( 1 ) Membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul sentani, cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N disaat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir, ( 2 ) Pemberian GLIO diawal tanam, busuk pelepah daun.
Penyebab Jamur Rhizoctonia sp.
Gejala : menyerang daun dan pelepah  daun pada tanaman yang telah membentuk anakan, menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun.
Pengendalian : ( 1 ) menanam padi tahan terhadap penyakit ( 2 ) Pemberian Glio pada saat pembentukan anakan anakan.

  • Penyakit Fusarium
Penyebab : jamur fusarium moniliforme.
Gejala : Menyerang mali biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk.
Pengendalian : merenggangkan jarak tanam, merendam benih + POC NASA dan disebari GLIO dilahan.

  • Penyakit kresek / hawar daun
Penyebab : Bakteri  ( Xanthomonas campestris pv oryzae )
Gejala : Menyerang daun dan titik tumbuh. terdapat garis - garis diantara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam - hitaman, daun mengering dan mati.
Pengendalian : ( 1 )Menanam varitas tahan terhadap penyakit seperti IR-36, IR-46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan, ( 2 ) Pengendalian awal dengan GLIO.
  • Penyakit Kerdil
Penyebab : Virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens.
Gejala : Menyerang semua bagian tanaman padi, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning - kuningan, batang pendek, buku buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Pengendalian : Sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada pengendali vektor dengan BVR dan PESTONA.
  • Penyakit Tungro
Penyebab : Virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impiccticeps.
Gejala : Meyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan takberisi.
Pengendalian : menanam padi tahan wereng seperti  Kalera, IR-52, IR-36, IR-48, IR 54, IR-46, IR-42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.

E. PANEN DAN PASCA PANEN
  • Panen dilakukan jika butir gabah 80% menguning dan tangkainya menunduk.
  • Alat yang digunakan ketam atau sabit
  • Setelah panen dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
  • Usahakan kehilangan hasil panen sedikit mungkin
  • Setelah dirontokkan dilakukan pengeingan dan dipisahkan antara yang berisi dan yang gabuk ( yang tak berisi ).

Untuk pemesanan PUPUK ORGANIK NASA bisa Hubungi kami 
SMS / WA : 087747838108
PIN : D68201DC

0 Response to "BUDIDAYA TANAMAN PADI YANG BAIK"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel