Panduan Teknik Budidaya Melon

 I. PENDAHULUAN
Usaha budidaya melon menunjukan prospek yang menjajikan apalagi panennya melimpah panen banyak, kualitas dan kuantitas buahnya pun tinggi tidak heran ini menjadikan agribisnis yang menjajikan.
tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin akan unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor pemeliharaan yang kurang diperhatikan maka keuntungan pun akan menurun.

memeperbanyak produksi melon
BUDIDAYA MELON TEKNOLOGI NASA

Dengan produk organik NASA akan membantu meningkatkan produksifitas melon secara kualitas, kuantitas dan kelestarian lingkungan aspek 3 K.

II. SYARAT PERTUMBUHAN
1. Iklim

diperlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya, pada kelembapan yang tinggi tanaman melon mudah terserang penyakit, suhu optimal antara 25 - 300 c. Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon itu sendiri, Hujan terus menerus akan merugikan tanaman melon, tumbuh pada ketinggian 300 - 900 m dpl.

2. Media tanam
Tanah yang baik adalah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik seperti andosol, latasol, regosol dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat sifat tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik, maupun pemupukan. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah, pH tanah 5,8 - 7,2.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Pembibitan

a. Pembuatan media semai

Siapkan NATURAL GLIO : 1 - 2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 50 - 100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan selama 1 minggu ditempatkan ditempat yang teduh dengan selalu menjaga kelembapannya dan sesekali di balik.
Campurkan tanah halus ( diayak ) 2 bagian / 2 ember ( volume 10 liter ), pupuk matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian ( satu ember ), TSP ( 50 gr ) Yang dilarutkan 2 tutp POC NASA dan NATURAL GLIO yang sudah dikembang biakkan dalam pupuk kandang 1 - 2 kg. Masukan media semai kedalam polybag ukuran 8 x 10 cm sampai terisi hingga 90 %.
NATURAL GLIO

b. Teknik Penyemaian dan Pemeliharaan
Rendam benih melon dalam 1 liter air hangat suhu 200 - 250C + 1 tutup POC NASA selama 8 - 12 jam lalu diperam + 48 jam. Selanjutnya disemai didalam polybag sedalam  1 - 1,5 cm. benih yang disemaikan  dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap kebawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanh dengan perbandigan 2 : 1. Kantong pesemaian diletakan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam, diberi perlindungan plastik transparan yang salah satu ujungnya dibiarkan terbuka. Semprotkan POC NASA untuk memacu pekembangan bibit pada umur 7 -9 hari dengan dosis 1,0 - 1,5 cc / liter. Penyiraman dilakukan dengan hati - hati secara rutin setiap pagi hari. Bibit melon yang sudah bedaun 4 -5 helai atau tanaman melon telah berusia 10 - 12 hari dapat dipindahtanamkan dengan cara kantong polybag dibuka secara hati - hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, Bedengan jangan sampai kekurangan air.

POC NASA

2. Pengolahan Media Tanam

a. Pembukaan Lahan
Sebelum dibajak digenangi air terlebih dahulu selama semalam, kemudian esok harinya dilakukan pembajakan dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah itu dilakukan pengeringan, baru dihaluskan.

b. Pembentukan Bedengan
Panjang bedengan maksimum 12 -15 m, tinggi bedengan 30 -50 cm, lebar bedengan 100 - 110 cm dan lebar parit 55 - 65.

c. Pengapuran
Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4 - 5 diperlukan 150 -200 kg dolomit, untuk antara pH 5 -6 dibutuhkan 75 -150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

d. Pemupukan Dasar
Pupuk kandang ( ton / Ha )  :  4 -5
Dosis pupuk makro ( gram / pohon ) : Urea 12    SP36 20     KCL 8
Dosis POC NASA : 30 -60 tutup / 1000 m2 + air secukupnya ( disiramkan )

Hasil akan lebih baik jika pada pemupukan dasar, POC NASA diganti SUPERNASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dengan dosis 1 - 2 botol / 1000 m2 dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diecerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tersebut untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 liter di beri 1 peres sendok makan SUPERNASA untuk menyiram + 10 meter bedengan.
memperbaiki kerusakan tanah

e. Pemberian Natural GLIO
Untuk mencegah serangan peryakit karena jamur terutama penyakit layu, sebaiknya tebarkan Natural GLIO yang sudah disiapkan sebelum persemaian, Dosis 1 -2 kemasan per 1000 m2

f. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam - Perak
Pemasangan mulsa sebaiknya saat matahari terik agar mulsa dapat memulai sehingga menutup bedengan dengan smpurna, biarkan bedengan tertutup mulsa 3 -5 hari sebelum dibuat lubang tanam.

3. Teknik Penanaman

a. Pembuatan lubang tanam
Diameter lubang + 10 cm, jarak lubang 60 - 80 cm, model penanaman dapat berupa dua baris berhadap - hadapan membentuk segi empat atau segi tiga.

b. Cara Penanaman
Bibit siap tanam dipindahkan  beserta medianya usahakan akar tanaman tidak rusak sampai rusak  saat merobek plybeknya.

4. Pemeliharaan Tanaman

A. Penyulaman

Penyulaman dilakukan 3 - 5 hari setelah tanam, setelah selesai penyulaman tanaman baru harus dilakukan penyiraman air. sebaiknya penyulaman dilakukan pada sore hari.

B. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma / rumput liar

C. Perempelan
Perempelan dilakukan terhadap tunas / cabang air yang bukan merupakan cabang utama.

D. Pemupukan

Waktu                     Dosis pupuk makro ( gram / pohon )

Umur 10 hari            Urea      12                SP36      12                KCL        10
Umur 20 hari            Urea      12                SP36      12                KCL        10
Umur 30 hari            Urea      12                SP36       8                 KCL        12
Umur 40 hari            Urea      12                SP36       8                 KCL        20

POC NASA : ( per Ha )
POC NASA disemprotkan ke tanaman :
Mulai umur 1 minggu - 6 atau 7 minggu Alternatif 1 : 6 -7 kali ( interval 1 minggu sekali dengan dosis 4 tutup botol.  Alternatif 2 : 4 kali ( interval 2 minggu sekali ) dengan dosis6 tutup botol / tangki.

E. Penggunaan HORMONIK
Dosis HORMONIK : 1 - 2 cc / liter air atau 1 - 2 tutup HORMONIK + 3 - 5 tutup POC NASA per tangki. Penyemprotan HORMONIK mulai usia 3 - 11 minggu, dengan interval 7 hari sekali.
zat pengatur tumbuh

F. Penyiraman
Penyiraman sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai akan dipetik buahnya kecuali hujan. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan buahnya. penyiraman dilakukan pagi - pagi sekali.

G. Pemeliharaan Lain

1. pemasangan Ajir
Ajir di pasang sesudah bibit mengeluarkan sulur - sulurnya, tinggi ajir + 150 - 200 cm. Ajir terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah + 2 - 3 kg. Tempat ditancapkannya ajir + 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri, supaya ajir lebih kokoh bisa menambahkan bambu panjang yang diletakkan dibagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang yang mengikuti barisan ajir - ajir dibelakangnya.

2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesui dengan yang dikehendaki, tinggi tanaman dibuat rata - rata antara titik ke -20 sampai ke -25 ( bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut ). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka pemangkasan tidak diserang jamur. waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal dipemangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang - cabang yang tumbuh  dipangkas dengan menyisakan dua helai daun. Pemangkasan dihentikan jika ketinggian tanamannya sudah mencapai cabang ke -20 atau -25.

H. Hama dan Penyakit

A. Hama

1. Kutu Aphis ( Aphis Gossypii Glover )
Ciri - ciri : mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat dari kejauhan menkilap, Aphis muda berwarna kuning, sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman.
Gejala : Daun tanaman menggulung, pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun terhisap hama.
Pengendalian : 1. gulma selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama. 2. semprot PESTONA atau BVR.

2. Thrips ( Trips Parvispinus Karny )
Ciri - ciri : menyerang saat fase pembibitan sampai tanam dewasa. Nimfa berwarna kuning - kekuningan dan  dewasa berwarna coklat kehitaman. serangan dilakukan di musim kemarau.
Gejala : daun muda atau tunas baru menjadi keriting dan bercak kekuningan, tanaman keriting dan kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Gejala ini harus diwaspadai karena telah tertular virus yang dibawa hama Thrips.
Pengendalian : menyemprot dengan PESTONA atau BVR
pembasmi hama dan perekat pembasah
PESTONA DAN AERO 810

3. Serangan Lalat Buah
Biasanya serangan lalat buah dan serangga terbang lainya ini menyerang buah pada saat buah masih muda kalau tidak di cegah buah melon yang telah diserang didalam buah akan ada ulatnya untuk pencegahan bisa di lakukan dengan menggunakan METILAT Lem.
cara penggunaannya : oleskan METILAT Lem secukupnya pada botol bekas atau media lainnya kemudian di pasang didekat tanaman, pemasangan perankap 15 - 25 titik per Ha dengan jarak 10 - 20 m per titik, penggunaannya pun sangat irit kebutuhan per Ha cukup hanya 1 botol ( 100 ml ) dengan lama pergantian 1 bulan.
pembasmi lalat buah
METILAT LEM

B. Penyakit

1. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Erwina Tracheiphila E.F.Sm. penyakit ini dapat disebabkan dengan perantara kumbang daun oteng - oteng ( Aulacophora Femoralis Motschulsky ).
Gejala : Daun dan cabang menjadi layu, terjadi pengerutan pada daun, warna daun menguning, mengering dan ahirnya mati, daun tanaman layu satu persatu meskipun warnanya tetap hijau. Apa bila batang tanaman yang dipotong melintang akan mengelurkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.
Pengendalian : Penggunaan Natural GLIO sebelum tanam.

2. Penyakit Busuk Pangkal Batang ( gummy stem bligt )
Penyebab : Cendawan Mycophaerekka melonis ( Passerini ) Chiu et walker.
Gejala : pangkal batang seperti terclup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu dan mati, daun yang terserang akan mengering.
Pengendalian : ( 1 ) Pengendalian mulsa PHP untuk mencegah kelembapan di sekitar pangkal batang dan mencegah luka diperakaran maupun pangkal  batang karena penyiangan. ( 2 ) daun yang terserang dibersihkan. ( 3 ) gunakan Natural GLIO sebelum tanam sebagai pencegahan.
CATATAN : Jika pengendalian hama penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan, agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang ole air hujan ditambahkan dengan Perekat, Perata AERO 810, dosis + 5 ml ( 1/2  tutup ) per tangki.

C. Gulma
Gulma merupakan tumbuhan pengganggu, merugikan tanaman karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya, pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuh masih kecil, karena jika sudah besar akan merysak perakaran tanaman melon.

D. Panen

1. Ciri dan Umur Panen
a. Tanda / ciri Penampilan Tanaman siap panen :

  • Ukuran buah sesui dengan ukuran normal
  • Jla / net pada kulit buah sangat nyata / kasar
  • Warna kulit hijau kekuningan
b. Umur panen + 3 bulan setelah tanam
c. Waktu pemanenan yang baik adalah pagi hari

2. Cara Panen
a. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.
b. Tangkai dipotong berbentuk "T" maksutnya agar tangkai buah utuh
c. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar - benar telah siap panen
d. Buah yang telah dipanen disortir, kerusakan buah akibat terbentur / catat fisik lainnya sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual

3. Penyimpanan
Buah tidak boleh ditumpuk, yang belum terangkut disimpan dalam gudang buah ditata rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan harus bersih dan kering.

Demikian Panduan Teknik budidaya melon menggunakan teknologi organik NASA
untuk konsultasi / pemesanan produk bisa hubungi kami :
087747838108

0 Response to "Panduan Teknik Budidaya Melon"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel